Minimum equipment list (MEL). A list which provides for the operation of aircraft, subject to specified conditions, with particular equipment inoperative, prepared by an operator in conformity with, or more restrictive than, the MMEL established for the aircraft type.
Kalau coba kita terjemahkan mungkin bisa berarti begini:
Minimum equipment list (MEL). adalah sebuah daftar yang melengkapi operasional pesawat, tergantung pada kondisi khusus, dengan peralatan tertentu tidak dapat beroperasi, disiapkan oleh operator yang bersesuaian dengan, atau lebih ketat dari MMEL yang ditetapkan untuk tipe pesawat dimaksud.
Sorry terjemahannya dikecilkan karena dengan usaha apapun untuk translate dari aslinya ternyata susah sekali dan hasilnya masih sedemikian kaku.... mungkin karena kemampuan english ku yang terbatas.... tenang masih banyak jalan menuju Pandai... baca terus saja nanti saya bimbing anda untuk mengerti.
Pembahasan
Seperti biasa kita akan coba dulu terjemahkan bahasan kita kali ini, saya lebih suka mengenali sesuatu itu dari namanya karena sesuatu itu dikenali paling mudah dari sana, baik istilah bahasa inggris maupun bahasa sunda sama saja, paling mudah dimengerti dari namanya ... mau contoh...?
Comro = oncom na' dijero (oncom-nya didalam, jenis makanan yang oncom berada didalamnya)
Cilok = acina dicolok (sagunya di tusuk, jenis makanan terbuat dari sagu yang penyediaannya menggunakan tusuk dari kayu)
Terlihat mudah sekali kalau dari namanya kita mulai belajar.... eih sorry kelamaan ngelantur... now back to the lesson.
MEL = Minimum Equipment List (Minimum Perlengkapan Daftar.... ya jelas salah kalau terjemahnya begini).
Yang benar mungkin seperti ini : 'Daftar Perlengkapan Minimal'
Nah yang ini mulai agak sedikit masuk akal, selanjutnya mari kita perdalam lagi pemaknaannya dalam dunia penerbangan.
Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya bahwa sebuah pesawat boleh dapat diterbangkan apabila telah dinyatakan airworthy dan syarat airworthiness terpenuhi (mau tahu
AirWorthiness klik aja) dan salah satu indikator yang paling mudah adalah bahwa seluruh peralatan/perlengkapan terpasang dan bekerja dengan baik, kalau hal ini yang terjadi maka MEl tidak lagi dibutuhkan.
Sesungguhnya tidak ada yang sempurna dimuka bumi ini ... ehem (berdehem sambil malu-malu) ... mengutip sedikit omongan Kyai Ranggen .... tak apalah karena memang sesungguhnya inilah inti dari MEL dibuat dan diperlukan, berikut ini penjelasannya.
Secara desain pesawat sudah dibuat sedemikian rupa sehingga untuk kritikal item (kritikal komponen) dipastikan memiliki cadangan yang dimaksudkan bahwa bila pada kondisi unpredictable (tak terduga) komponen utama rusak maka komponen cadangan (alternate) dapat difungsikan sebagai pengganti, kemungkinan lain adalah adanya system lainnya yang didesain untuk dapat melakukan fungsi yang sama dan dapat dijadikan alternate komponen yang rusak tersebut... nah keliatan deh bahwa desain pesawat memang sudah sedemikian detil hingga kemungkinan fail (gagal) saja sudah dipertimbangkan..... kalau ini biasanya sama orang-orang pinter disebut "Fail Safe Design".... bener ggak nyah istilahnya gitu.... FSD
Sehebat apapun desain FSD tidak akan mampu sempurna seratus persen (tuh balik lagi khan omongannye Kyai Ranggen ?), oleh karenanya maka dari komponen yang telah didata dan diprediksikan berkemungkinan fail dan dapat digantikan fungsinya maka dibuatlah sebuah list kondisi minimum komponen tersebut yang diperbolehkan untuk pesawat dapat diterbangkan dan mungkin perlakuan khususnya..... Nah dari sini kelihatan bahwa ada list atas kondisi/keadaan tertentu yang diperbolehkan atas ketidak normalan unjuk kerja sebuah komponen yang diperbolehkan terjadi dan pesawat tetap dapat dinyatakan safe for flight... eitzzz jangan salah tanggap...liat dulu alinea sebelum ini masih aman koq karena ada yang menggantikan fungsinya. Contohnya begini...

Cabin Pressure Automatic Control System (CPC, Outflow Valve Auto Channel) boleh tidak beroperasi keduanya.. lho koq boleh...? sabar maas... asalkan tidak terbang di pressurized.... ya jelas ajah terbang disitu tinggal buka jendela saja tak perlu atur pressure....
System 2 boleh tidak bekerja kalau cabin pressure indication ada di ECAM dalam mode manual.... gitu loch, dst sisanya baca/belajar sendiri.
Daftar inilah yang dikenal sebagai MEL (Minimum Equipment List) oleh masyarakat yang kesehariannya berkutat dengan besi terbang, baik tukang ngobeng (engineer), sopir (pilot), kernet (flight attendant) dan yang jelas adalah polisinya (authorithy/regulator/DKUPPU).
Bagaimana dengan komponen yang tidak terdaftar dalam MEL...?
Ya jelas pesawatnya tidak boleh terbang doooong... penjelasannya gimana...?
Lihat tiga alenia diatas... MEL khan hanya untuk komponen yang dalam kondisi unpredictable fungsinya dapat digantikan oleh cadangan or system lain yang memiliki fungsi yang dapat menggantikan... inget yah...? artinya kalau tak ada dalam list maka fungsinya tidak dapat digantikan oleh apapun.... ambil contohnya aja, carilah Ban (Wheel/Tyre) adakah dalam daftar MEL...? tentu tidak karena kalau Ban rusak tidak ada yang dapat menggantikan fungsinya.... ya toooh? ... dan yang jelas saya tidak akan pernah mau melepas, menerbangkan apalagi naik pesawat yang sebelum terbang jelas ban-nya rusak.... kecuali jelas destination yang diambil itu "Kober"...(red... TPU).
Contoh lainnya.... engine, adakah engine dalam daftar MEL....? jelas tidak ada karena tak mungkin engine boleh rusak.... he..he..he...he... siapapun pilotnya tak akan mau terbang dengan engine rusak.... wakakwkwkwkwk....(ngakak sambil ngguling-ngguling).... dasar gendheng...
Kesimpulan
MEL adalah Daftar Perlengkapan Minimum, yang bahasa bebas koe adalah daftar peralatan yang diperbolehkan dalam kondisi minimum.
Ingaaaat...ingaaaat... selain yang ada dalam MEL biasanya disebut dengan istilah "NO GO ITEM" item yang tidak diperbolehkan fail untuk lanjut terbang, istilahnya memang mengerikan but kalo diubah agak bersahabat jadi lain artinya, coba diubah dikit jadi ....NO-GO-PUTIH... lain toh artinya...??? eitzzzz ngelantur lagi... sudah lah sampai disini doeloe nanti kalau ada kotoran di otakkoe disambung lagi.
Cheers,Otnaira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa Pendapat Anda Mengenai Tulisan Diatas....?
Jangan Ragu Untuk Menuliskannya.... Nothing To Affraid Of... just type it